Minggu, 29 Januari 2012

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN



TINJAUAN ANTROPOLOGI
(kesehatan)

1. Pengertian antropologi
     Antropologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapatkan suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran umat manusia. Antropologi merupakan bidang studi sains tentang asal usul, prilaku, fisik, sosial dan pengembangan lingkungan manusia.
Suatu perpektif menurut minat luas para antropologi adalah minat mengenai masyarakat (sebagai satuan sosial) atau kebudayaan (sebagai perangkat gagasan, aturan-aturan, keyakinan-keyakinan yang dimiliki bersama).
2. Sejarah antropologi
     Pada dasarnya perhatian antropologi yang paling awal adalah mengenai ciri-ciri dan sifat masyarakat : bagaimana manusia berhubungan satu sama lain, dan bagaimana dan mengapa masyarakat berubah sepanjang waktu.
Kebanyakan antropolog sependapat bahwa antropologi muncul sebagai suatu cabang keilmuan yang jelas batasannya pada sekitar pertengahan abad ke 19, tatkala perhatian orang pada evolusi manusia berkembang. Antropologi sebagai disiplin akademik baru dimulai tidak lama setelah itu, ketika pengangkatan pertama antropolog profesional di universitas, museum, dan kantor-kantor pemerintahan. Namun tidak ada keraguan bahwa gagasan antropologi sudah jauh sebelumnya.
3. Percabangan antropologi
     Secara tradisional percabangan antropologi dilihat dalam konteks analogi dua entitas disiplin ilmu pengetahuan. Atas dasar itu, ada empat cabang besar dalam antropologi yaitu :
Ø  Antropologi biologi.
Yaitu kajian mengenai biologi manusia, khususnya dalam kaitanya dengan antropologi yang dikonsepsikan secara luas-suatu ilmu mengenai manusia. Kadang-kadang subdisiplin ini disebut juga dengan istlah lama, yakni antropologi fisik. Yang cenderung mencerminkan minat dalam anatomi komparatif. Subbagian antropologi yang lain juga yang berhubungan dengan antropologi biologi adalah “etnomedisin” yakni kepercayaan dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit, yang merupakan hasil dari perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit tidak berasal dari kerangka konseptual kedokteran modern.
Ø  Arkeologi.
Adalah subdisiplin yang erat terkait. Sedangkan perbandingan ciri-ciri anatomis dari temuan-temuan fosil merupakan bagian yang pas dari antropologi biologi, hubungan temuan-temuan fosil-fosil tersebut dengan habitat mereka, dan mencari dan membangun alasan-alasan akademik mengenai struktur masyarakat prehistoris lebih merupakan bagian dari bahasan arkeologi.
Ø  Antropologi linguistik.
Adalah dari kajian mengenai bahasa, tapi khususunya yang terkait dengan keanekaragamannya.
Ø  Antropologi budaya.
Adalah subdisiplin yang besar.dalam pengertian yang paling luas, bidang kajian ini meliputi kajian keanekaragaman kebudayaan, upaya mencari unsur-unsur budaya universal (cultural universals), mengungkapkan struktur sosial, interprestasi simbolisme, dan berbagai masalah terkait.
4. Tujuan antropologi
Tujuan antropologi dalam fase perkembangannya yang ke empat ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan akademikal dan tujuan praktis.
Ø  Tujuan akademikal adalah untuk mencapai pengertian tentang mengenai manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisiknya, serta kebudayaanya.
Ø  Tujuan praktis adalah mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa itu.
5. Antropologi kesehatan
     Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang  satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokterran dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan deeradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya.
     Selama tahun-tahun terakhir makin banyak ahli antropologi menaruh minat pada masalah-masalah kesehatan lingkungan biobudaya yang paling baik dipelajari melalui apa yang disebut Bates sebagai “pandangan ekologis“. pandanagan ekologi terutama berguna dalam mempelajari masalah-masalah kesehatan dalam program-program internasional bagi pembangunan dan modernisasi, karena seperti yang kita lihat ini atau beberapa waktu yang lalu proyek-proyek teknologi yang kurang dipahami telah dilaksanakan tanpa menyadari bahwa perubahan-perubahan itu, bila tercapai, akan menghasilkan sesuatu rangkaian perubahan lain yang banyak diantaranya justru mempengaruhi kesehatan. Tidak mengherankan bahwa pandangan ekologis cocok bagi ahli antropologi, karena kenyataannya, pandangan itu merupakan lanjutan dari  lingkungan dan komunitif biotiknya.
     Dalam rangka pembangunan masyarakat desa, para ahli antropologi sering diminta oleh para dokter kesehatan masyarakat atau dokter ahli gizi untuk membantu mereka dalam meneliti atau memberi data mengenai masalah konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan, tentang sakit, terhadap dukun, terhadap obat-obatan tradisional, tehadap kebiasaan-kebiasaan dan pantangan-pantangan makan, dan sebagainya. Dengan demikian timbulah spesialis khusus, yaitu antropologi kesehatan (medical anhtroppology). Secara tidak langsung Tugas antropolog mengenai kesehatan adalah mencari asal-usul perilaku masyarakat dalam menanggapi kasus yang terjadi dengan kesehatan mereka. Salah satu peranan besar dari ahli-ahli antropologi kesehatan adalah untuk menjelaskan mengenai kepercayaan dan pelaksanaan-pelaksanaan medis yang ada kepada para perencana kesehatan dan memberi saran-saran tentang bagaimana hal-hal itu dapat diintegrasikan dengan pelaksanaan modern yang merupaan ciri dari perencanaan kesehatan formal disemua negara. Studi antropologis menekankan pada unsur-unsur budaya yang mempengaruhi peran serta ini (misalnya tabu, kepercayaan tertentu mengenaisakit penyakit, sikap hormat terhadap orang yang dituakan), pandangan dan penghayatan individu terhadap penyakit dan proses penyembuhannya. Oleh karna studi antropologi lebih menekankan pada unsur-unsur budaya sehingga untuk menggali pemasalahan tentang menemukan gambaran unsur budaya tersebut, maka metode penelitian yang digunakan lebih tepat dengan kualitatif. Dari hasil penelusuran para ahli antropologi dalam pengumpulan data mengenai penduduk yang mereka temukan atau penduduk tempat mereka bekerja terlihat jelas dalam suatu kumpulan survei komparatif yang luas mengenai kepercayaan tentang sebab-sebab penyakit.
Oleh karena itu para antropolog menyimpulkan bahwa ada dua penyebab orang sakit yaitu:
Ø  secara personalistik (secara personal)
secara personalistik adalah dimana penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi dari suatu agen yang aktif, yang dapat berupa mahluk supanatural (mahluk gaib atau dewa), mahluk yang bukan manusia (seperti hantu, roh leluhur, atau roh jahat.) maupun mahluk manusia (tukkang sihir attau tukang tenung). Orang yang sakit adalah korbanya, objek dari agresi atau hukuman yang ditunjukan khusus kepadanya untuk alasan-alasan yang khusus menyangkut dirinya saja.
Kepercayaan tentang kausalitas penyakit yang bersifat personalistik menonjol dalam data-data medis dan kesehatan yang tercatat dalam etnografi klasik tentang masyarakat-masyarakat “primitif” (masyarakat yanng belum berkembang). Hal ini termasuk kelompok-kelompok seperti penduduk-penduduk pribumi. Sebagian besar dari kelompok ini (pada mulanya) relatif kecil, terisolir, buta askara, dan kurang kontak dengan peradaban tinggi.
Ø  Secara naturalistik
Secara naturalistik penyakit dijelaskan dengan istilah sistemik yang bukan pribadi. Sistem-sistem neuralistik diatas segalanya mengakui adanya suatu model keseimbangan, sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap dalam tubuh, seperti panas, dingin, cairan tubuh (humor atau dosha), yin dan yang berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu dalam lingkungan alamia dan lingkungan sosialnya. Apabila keseimbangan ini terganggu, maka hasilnya adalah timbulnya penyakit. Walaupun prinsip keseimbangan dalam sistem-sistem neuralistik dieksprresikan dalam berbagai cara, tulisan masa kini mengungkapkan peran utama panas, dingin, sebagai ancaman pokok terhadap kesehatan.
     Natural, nonsupranatural, dan empiris adalah istilah-istilah yang sejajar dengan predikat “naturalistik” namun istilah “supranatural” dan “magical” kurang tepat karena keduanya, membutuhkan sejumlah agen yang secara konseptual berbeda. Isilah supranatural menunjukan kepada suatu tata kehudupan yang melewati batas alam nyata atau alam semesta yang terlihat dan dapat diamati. Sistem-sistem etiologi personalistik dan naturalistik sudah tentu tidaklah eksklusif satu sama lain. Etiologi-etiologi medis personalistik merupakan bagiandari penjelasan yang lebih komperhensif, sedangkan etiologi-etiologi naturalistik sebagian besar terbatas pada masalah penyakit. Dengan kata lain dalam sistem personalistik, penyakit hanya merupakan suatu kasus khusus dalam penjelasan tentang segala kemalangan. Penyakit bukan merupakan kategori yang terpisah dari kemalangan pada umumnya.
     Sebaliknya, etiologi-etiologi yang naturalistik hanya terbatas pada penyakit-penyakit tertentu; mereka tidak ada hubungannya dengan kekeringan, kegagalan perburuan, atau ganguan lain dalam kehidupan.  Dalam hal terdapatnya dikotomi panas-dingin, peranannya terbatas pada penjelasan tentang penyakit dan bimbingan untuk pengobatanya.
Masyarakat mendefinisikan penyakit dalam cara yang berbeda-beda dan gejala-gejala yang diterima sebagai bukti adanya penyakit dalam suatu masyarakat.







Daftar pustaka
Saifudin achmad
(2005), antropologi kontemporer, suatu pengantar kritis mengenai paradigma, prenada media jakarta
Erson 2005,
Antropologi kesehatan, UGM press
Erson 2005,
Sosiologi kesehatan, UGM press
Foster
Dan anderson, 2005, antropologi kesehatan, edt.

CARA BUAT BLOG, MUDAH

Cara membuat blog gratisan di Blogger Blogspot.
Membikin blog di blogger.com / blogspot sungguh sangat mudah karena blogger.com milik Google..com. Karena itu apabila Anda sudah punya gmail.com, Anda tinggal langsung daftar di blogger.com. Singkatnya ikuti langkah singkat berikut:
1. Kunjungi www.blogger.com
2. Masukkan account Gmail di “nama pengguna (Email)” dan password di “Kata Sandi”. Lihat gambar 1.

Kalau belum punya Gmail, daftar dulu di www.gmail.com, atau di Yahoomail.com.
a. Isi “Nama Tampilan” di kotak. Contoh: Nama Saya
b. Kasih tanda tik (check) pada “Penerimaan Persyaratan”
c. Klik “Lanjutkan”. Lihat gambar 2.

3. Pada “Judul Blog” -> isi dengan Judul yang diinginkan. Contoh alakadar Blog
4. Pada “Alamat Blog” -> isi dengan alamat URL. Contoh, alakadar.
Jangan lupa klik “Cek Ketersediaan” untuk mengetahui apakah alamat URL yang dipilih belum ada yang punya. Coba buat alamat lain kalau alamat tidak tersedia. Lihat gambar 3.


5. Klik “Lanjutkan”
6. Pada “Pilih Sebuah Template” klik “Lanjutkan” (Gambar 4)



7. “Blog Anda Telah Diciptakan!” -> Anda sudah berhasil membuat blog (Gambar 5)

8. Klik “Mulai Blogging” untuk menulis artikel.
9. Di “Judul” isi kotak dengan judul artikel yang akan ditulis. Contoh: Menulis di Blog

10. Isi kotak di bawahnya dengan artikel. Sebagai contoh, Lihat gambar 6.




11. Klik “Mempublikaikan Posting”
12. Selamat! Anda berhasil membuat blog dan memposting Artikel.



Catatan: Untuk memposting artikel berikutnya, Anda tinggal mengklik menu “Posting”.  Untuk mengedit tulisan tinggal klik “Edit Posting”